SOKOGURU, JAKARTA- Pada pertemuan bilateral bersama Menteri Luar Negeri Denmark Lars Løkke Rasmussen, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono membahas potensi kerja sama teknologi perikanan berkelanjutan untuk diterapkan di Indonesia.
Menteri Trenggono juga memaparkan pelaksanaan program Ekonomi Biru yang menjadi kunci tata kelola kelautan dan perikanan berkelanjutan di Indonesia.
“Kami punya roadmap Ekonomi Biru untuk memastikan pengelolaan kelautan dan perikanan dilakukan secara berkelanjutan. Disamping itu kami juga memiliki Command Center sebagai pusat data monitoring untuk memastikan kegiatan di laut dilakukan secara berkelanjutan,” ungkapnya di Kantor KKP, seperti dikutip siaran resmi KKP, Rabu,23 April 2025.
Baca juga: KKP: Teknologi Vessel Monitoring System (VMS) Selamatkan Kapal Perikanan Nelayan
Dalam pertemuan yang juga diikuti Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Sten Frimodt Nielsen itu, Trenggono menunjukkan fasilitas Command Center yang dimiliki KKP.
Teknologi satelit Command Center, sambungnya, sejauh ini dipakai untuk monitoring pergerakan kapal-kapal perikanan yang beroperasi di laut Indonesia. Hasil monitoring satelit selanjutnya digunakan tim pengawas KKP untuk melacak kapal-kapal pelaku illegal unreported unregulated fishing (IUUF).
Menteri Trenggono berharap dukungan kerja sama teknologi satelit dari pemerintah Denmark sehingga kinerja Command Center semakin kuat dan terintegrasi.
Fasilitas ini memang difokuskan pada pengintegrasian seluruh sistem informasi yang ada di KKP, infrastruktur, data satelit, penyiapan sumber daya manusia, serta sistem pengawasan aktivitas pemanfaatan ruang laut.
Baca juga: Kerja Sama KKP-FAO Hasilkan Digitalisasi Pengendalian Penyakit Ikan di Indonesia
Sementara dari pihak Denmark memaparkan teknologi drone laut yang diproduksi oleh perusahaan maritim di sana. Teknologi itu dapat dipakai untuk mendukung pengawasan, serta memantau aktivitas di ruang laut.
“Ini adalah tahun yang sangat istimewa karena sudah 75 tahun hubungan diplomatik antara dua negara, dan meskipun jarak kita jauh, ada banyak kesamaan sebagai negara maritim,” ungkap Menlu Denmark Lars Løkke Rasmussen.
Oleh karena itu, lanjutnya, Denmark dan Indonesia dapat bekerja sama terutama di bidang pemantauan penangkapan ikan ilegal.
Baca juga: Jaga Nutrisi, KKP Sebut Sistem Rantai Dingin Buat Pasokan Ikan ke Dapur MBG Berkualitas
Pada kesempatan itu, Rasmussen menyatakan terkesan dengan infrastruktur pemantauan laut yang dimiliki KKP.
Indonesia dan Denmark telah menjalin kerja sama perikanan sejak lama. Pada 2024, neraca perdagangan produk perikanan Indonesia mengalami surplus dengan nilai ekspor ke Denmark mencapai USD6.449 juta, sedangkan nilai impornya mencapai USD 5.709 juta. (SG-1)